nusakini.com--Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan The International Monetary Fund (IMF) akan menggelar konferensi bersama tingkat tinggi terkait reformasi pajak internasional, bertema “International Taxation in Asia: Issues and the Way Forward”. Acara ini rencananya akan diselenggarakan pada 12-13 Juli 2017 di Jakarta.

Forum ini akan mengajak para pembuat kebijakan untuk dapat bersama mendiskusikan isu terkait dengan mobilisasi sumber daya domestik, termasuk melalui reformasi pajak internasional. 

• IMF: Tingkat Pengangguran di Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara
• India Jadi Juara Ekonomi Asia 2024 versi ADB dan IMF
• Turut Menjaga Kondisi Perekonomian dan Politik Global, Dunia Berharap Banyak dari Peran Indonesia
• IMF: Indonesia Berhasil Jaga Stabilitas Perekonomian di Tengah Pandemi
• Sri Mulyani Dapat Ucapan Selamat dari Direktur Pelaksana IMF atas Terpilihnya sebagai Menkeu Terbaik Dunia

Penguatan sistem perpajakan telah menjadi kunci prioritas pembangunan untuk mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDG) 2030. Sistem pajak yang kuat patut diakui menjadi kunci untuk meningkatkan pembangunan, dan reformasi pajak internasional merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengembangan sistem pajak dalam negeri. 

Dengan perubahan lanskap pajak internasional, penilaian kembali kebijakan pajak antar negara-negara ASEAN(+3) menjadi perhatian. Isu penghindaran pajak perusahaan semakin menonjol, dan inisiatif baru telah dimulai untuk mengatasi masalah pajak internasional, misalnya dengan Automatic Exchange of Information dan proyek Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) yang dilakukan oleh G20-OECD. 

Di saat yang sama, pertumbuhan global yang melambat serta pencarian Penanaman Modal Asing, untuk mendorong ekonomi nasional dan lapangan kerja, telah meningkatkan kompetisi pajak. Kurangnya harmonisasi dan koordinasi insentif pajak antar pemerintah negara ASEAN hanya menguatkan kompetisi di lapisan bawah, dengan mengorbankan pendapatan di wilayah ini. 

Peserta dari acara ini diharapkan merupakan pembuat kebijakan tingkat tinggi di wilayah ini, staf senior dari organisasi internasional dan regional, staf senior dari Kementerian terkait Keuangan dan Administrasi Perpajakan, serta para akademisi dan masyarakat luas. Melalui acara ini, para peserta juga diharapkan dapat terlibat di pertemuan tingkat tinggi lainnya, termasuk Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia yang akan diselenggarakan di Indonesia pada bulan Oktober 2018. (p/ab)